AbDesign'85

Sabtu, 22 Oktober 2011

Problem pada pekerjaan plesteran
















Sering kali client saya mengomentari visual permukaan pada permukaan plesteran. Memang hal ini seharusnya tidak terjadi jika pekerjanya profesional akan tetapi ungkapan "no body's perfect" tetap selalu dipakai untuk mengelak masalah yang terjadi, mungkin kita juga sering berfikir selama masih ada solusinya "so what gitu loch...". Berikut beberapa masalah/ problem pada pekerjaan plesteran dan solusinya.



1. Permukaan bergelombang dan kasar
    Permukaan acian yang bergelombang dan kasar sangat mengganggu keindahan dinding rumah kita apa lagi pada saat cahaya menyinari permukaan dinding tersebut, gelombang pada permukaaan tersebut akan tampak semakin jelas. Berikut ini penjelasannya.
Penyebab : Permukaan plesteran dan acian kurang gosokan.
Solusi : Ketrik bagian yang bergelombang dan aci kembali dengan bonding agent. 

2. Retak rambut / cracking
    Satu lagi problem yang sangat sering terjadi pada permukaan dinding adalah crack untuk masalah yang satu ini kita perlu meninjau bentuknya karena pada dasarnya crack dibedakan menjadi 2 type.
Type crack yang pertama crack halus/crack rambut ; crack jenis ini biasanya baru akan terlihat setelah kita mendekati permukaan dinding, jika crack seperti ini dibiarkan maka pada saat permukaan dinding di cat pada permukaan dinding tersebut akan terbentuk "mozaik" dari alur crack tersebut. Crack type terjadi karena kesalahan pada saat membuat campuran acian/pasta semen, dimana kandungan air yang digunakan terlalu banyak sehingga cement kehilangan perekatnya. akan tetapi crack ini juga bisa terjadi karena kesalahan dari metode aplikasi acian.
Type crack yang kedua crack dengan lubang yang lebar, crack ini sangat mengganggu mata karena dari kejauhan pun crack ini sudah dapat terlihat. Type crack seperti ini biasanya terjadi karena kesalahan dari metode aplikasi plesteran dan waktu pengeringan yang terlalu singkat antara pekerjaan plesteran dengan pekerjaan acian. Berikut ini penjelasannya.   

Penyebab : Penyusutan plesteran kasar, acian diatas plesteran yg belum kering (crack jenis 2).
Solusi : (crack jenis 2) jika crack yang terjadi dalam dan lubang crack lebar, ketrik acian dan lakukan pengacian kembali dengan campuran bonding agent. (crack jenis 1) jika hanya pada lapisan atas dan crack halus, amplas dan lakukan skin coat, amplas lagi setelah itu pekerjaan pengecatan dapat di lanjutkan.

Tips Pekerjaan Plesteran & pengecatan....

Banyak diantara teman-teman saya yang mengeluh dinding rumahnya belum berumur 1 tahun sudah retak-retak dan catnya banyak yang mengelupas maupun menjamur. Untuk itu saya buatkan artikel ini dengan harapan dapat membantu teman-teman saya dalam memperbaiki dinding rumahnya.

Pekerjaan dinding batu (bata, hebel, batako, dll) biasanya terdiri dari lapisan pasangan batu, kamprot, plesteran, acian dan pengecatan. Item pekerjaan yang sangat berpengaruh terhadap hasil pengecatan adalah plesteran dan acian. Berdasarkan pengalaman dilapangan dan sharing dengan teman-teman berikut saya jabarkan tips & trik metode pelaksanaanya agar menghasilkan permukaan dinding yang mulus dan permukaan cat yang baik.

Pekerjaan plesteran & acian :
  1. Buat kepalaan/mal (plesteran bentuk jalur lebar +/- 5 cm, tebal maks.2 cm, jika lebih tebal disarankan menggunakan kawat ayam) vertikal setiap jarak 1,5 m lebar dinding. 
  2. Basahi pasangan bata, kamprot dan ratakan dengan jidar alumunium.
  3. Biarkan plesteran selama 3-4 hari, agar plesteran benar-benar kering (kering=selesainya waktu setting cement dgn pasir). Lama waktu pengeringan bisa lebih cepat 1 hari jika permukaan yang di plester berada di sebelah luar /terkena sinar matahari langsung.
  4. Setelah plesteran mengering basahi permukaan plesteran lakukan acian, pada saat kondisi acian setengah kering gosok dengan busa/spon agar permukaan halus dan rata.  
  5. Biarkan +/- 14 hari sebelum di cat, agar pengaruh garam alkali hilang. (garam alkali bisa membuat perubahan pada warna cat)

Pekerjaan pengecatan :

  1. Lakukan pekerjaan skin coat /dempul untuk menghasilkan permukaan dinding yang lebih halus. Gosok permukaan dinding dengan amplas halus no. 1-2 hingga permukaan bersih dan halus.
  2. Tutup permukaan accesorries permukaan yg tidak di cat dengan kertas/ paper tape.
  3. Lakukan cat dasar dengan primer alkali (ex. dulux).
  4. Setelah kering gosoklah dengan spon/amplas.
  5. Lakukan pengecatan tipis dan rata yang searah, jika menggunakan spray lakukan dua arah (vertical & horizontal). Gunakan roll untuk permukaan yang luas dan gunakan kuas untuk permukaan yang di sudut atau pun  sempit. 
  6. Selama proses pengecatan dan waktu pengeringan cat, lindungi permukaan dari debu dan kotoran lainnya, karna dapat mempengaruhi kehalusan permukaan cat.

Disadur : berbagai sumber